
Indonesian Street Performance
YOGYAKARTA – Suasana malam di kawasan Malioboro berubah total pada Rabu, 6 Agustus 2025. Biasanya dikenal sebagai jantung wisata Kota Yogyakarta yang dipenuhi pelancong dan hiruk pikuk aktivitas, malam itu Malioboro menjelma menjadi panggung terbuka yang spektakuler. Ribuan pasang mata larut dalam kemegahan budaya dalam gelaran Indonesian Street Performance (ISP) 2025 bertajuk "Nusantara Menari", bagian dari rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XI Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).
Sebanyak 28 delegasi kota/kabupaten anggota JKPI turut ambil bagian, menampilkan kekayaan seni dan budaya dari berbagai daerah di Indonesia. Bertempat di sepanjang jalan Malioboro hingga kawasan Titik Nol Kilometer, pertunjukan berlangsung meriah mulai pukul 19.00 hingga 22.00 WIB. Warga Yogyakarta, wisatawan lokal, hingga turis mancanegara tumpah ruah menyaksikan parade budaya yang sarat makna dan simbol.
Dalam sambutannya, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengungkapkan bahwa ISP 2025 merupakan peristiwa budaya kolaboratif berskala nasional yang dikurasi dalam tiga tema besar: Pusaka Wastra, Pusaka Kriya, dan Pusaka Ksatria Nusantara. Setiap delegasi menampilkan kekhasan budaya masing-masing daerah, mulai dari tarian tradisional, musik etnik, hingga teater jalanan yang membawakan kisah-kisah pusaka leluhur.
“Acara ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kebolehan, tetapi juga ruang perjumpaan budaya. Kolaborasi ini melibatkan seluruh seniman dari anggota JKPI serta 14 kemantren di Kota Yogyakarta,” ujar Hasto.
Lebih dari sekadar pertunjukan, ISP 2025 membuktikan bahwa seni dan budaya tidak harus dipertontonkan di ruang tertutup. Justru dengan menghadirkannya di ruang publik seperti Malioboro, masyarakat memiliki akses langsung untuk mengapresiasi kekayaan budaya bangsa. Acara ini pun menjadi media edukasi, khususnya bagi generasi muda, untuk mengenal dan mencintai warisan budaya leluhur.
Kemeriahan semakin terasa ketika penyanyi nasional Citra Scholastika tampil memukau di kawasan Titik Nol Kilometer. Suaranya yang merdu menutup malam dengan nuansa yang penuh sukacita. Sorak sorai, tepuk tangan, dan pertunjukan kembang api mengiringi akhir acara, menciptakan momen yang tak terlupakan bagi seluruh pengunjung.
Bagi sebagian warga, seperti Martinus Ade Wijayanto yang datang bersama istri dan anaknya, ISP 2025 bukan hanya sebuah pertunjukan, tetapi juga pengalaman wisata budaya yang mempererat ikatan keluarga.
Dengan semangat gotong royong, keberagaman budaya yang ditampilkan dalam ISP 2025 berhasil menyatukan seluruh elemen bangsa dalam satu harmoni. Dari Yogyakarta, “Nusantara Menari” bergema ke seluruh penjuru negeri, membawa pesan bahwa budaya adalah jembatan pemersatu dalam keberagaman Indonesia.