Semangat Dasa Darma Pramuka untuk Tertib Lalu Lintas di Yogyakarta
Hari Pramuka yang jatuh pada 14 Agustus bukan hanya momentum untuk mengenang sejarah gerakan kepanduan di Indonesia, tetapi juga saat yang tepat untuk mengamalkan nilai-nilai Dasa Dharma dalam kehidupan sehari-hari termasuk di jalan raya.
Contohnya, Dasa Dharma ke-2: Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia dapat diwujudkan dengan menghargai pengguna jalan lain, tidak merusak fasilitas umum, dan menjaga kebersihan lingkungan di sekitar jalan. Hal sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya dapat membuat suasana kota lebih nyaman.
Dasa Dharma ke-5: Rela menolong dan tabah juga relevan di jalan. Memberi jalan untuk ambulans, menolong pengendara yang kendaraannya mogok, atau membantu pejalan kaki menyeberang adalah wujud nyata dari sikap peduli.
Tak kalah penting, Dasa Dharma ke-8: Disiplin, berani, dan setia bisa diterapkan dengan disiplin mematuhi rambu lalu lintas, berhenti saat lampu merah, tidak menerobos marka, serta berani menegur pelanggaran dengan sopan. Kesetiaan pada peraturan berarti kita peduli pada keselamatan bersama.
Terakhir, Dasa Dharma ke-10: Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan mengingatkan kita untuk tidak curang saat berkendara, seperti melawan arus atau memotong antrean di lampu merah. Berkata sopan kepada pengguna jalan lain dan menjaga perilaku tertib juga bagian dari sikap ini.
Mari jadikan semangat Hari Pramuka ke-64 ini sebagai pengingat bahwa tertib lalu lintas bukan hanya soal aturan, tetapi juga soal nilai dan karakter. Dengan mengamalkan Dasa Dharma di jalan raya, kita turut menjaga keselamatan, kenyamanan, dan keharmonisan kota kita.